Dua istilah penting dalam akuntansi pemerintahan, yaitu; beban dan belanja. Keduanya terdengar sama tetapi dalam akuntansi pemerintah akrual, kedua istilah ini berbeda.
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas yang dapat berupa pengeluaran kas, konsumsi aset atau timbulnya suatu kewajiban.
Belanja adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh Bendahara Umum Daerah/Bendahara Pengeluaran yang mengurangi saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Perbedaan beban dan belanja dalam akuntansi pemerintah, yaitu:
a. Beban diukur dan diakui dengan basis akuntansi akrual, sedangkan belanja diukur dan diakui
dengan basis akuntansi kas.
b. Beban merupakan unsur pembentuk Laporan Operasional (LO), sedangkan belanja merupakan unsur
pembentuk Laporan Realisasi Anggaran (LRA).
c. Beban menggunakan kode akun pos 9, sedangkan belanja menggunakan kode akun pos 5.
Contoh macam-macam akun beban di standar akun akrual yaitu; beban pegawai, beban barang, beban bunga, beban subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial, beban penyusutan aset tetap/amortisasi, beban transfer, dan beban tak terduga.
Contoh belanja, yaitu; belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial dan belanja tak terduga. Sebenarnya masih banyak lagi contoh akun yang tidak bisa disebutkan semuanya.
Pengakuan beban bisa mulai dijurnal jika menemuai tiga kondisi berikut ini, yaitu:
a. Pengakuan timbulnya adanya beban adalah pada saat saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum daerah.
b. Terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau konsumsi aset nonkas dalam kegiatan operasional pemerintah.
c. Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada saat penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset bersangkutan/berlalunya waktu.
Dokumen dan bukti yang digunakan sebagai dasar jurnal transaksi beban dan belanja, yaitu:
1. SP2D LS.
2. Laporan SPJ.
3. Bukti memorial.
Contoh pada saat terjadinya transaksi gaji pegawai yang dibuktikan dengan dokumen SP2D LS Gaji dan Tunjangan yang dikeluarkan oleh Bendahara Umum Daerah (SKPKD) maka dilakukanlah jurnal beban dan jurnal belanja.
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas yang dapat berupa pengeluaran kas, konsumsi aset atau timbulnya suatu kewajiban.
Belanja adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh Bendahara Umum Daerah/Bendahara Pengeluaran yang mengurangi saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
Perbedaan beban dan belanja dalam akuntansi pemerintah, yaitu:
a. Beban diukur dan diakui dengan basis akuntansi akrual, sedangkan belanja diukur dan diakui
dengan basis akuntansi kas.
b. Beban merupakan unsur pembentuk Laporan Operasional (LO), sedangkan belanja merupakan unsur
pembentuk Laporan Realisasi Anggaran (LRA).
c. Beban menggunakan kode akun pos 9, sedangkan belanja menggunakan kode akun pos 5.
Contoh macam-macam akun beban di standar akun akrual yaitu; beban pegawai, beban barang, beban bunga, beban subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial, beban penyusutan aset tetap/amortisasi, beban transfer, dan beban tak terduga.
Contoh belanja, yaitu; belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial dan belanja tak terduga. Sebenarnya masih banyak lagi contoh akun yang tidak bisa disebutkan semuanya.
Pengakuan beban bisa mulai dijurnal jika menemuai tiga kondisi berikut ini, yaitu:
a. Pengakuan timbulnya adanya beban adalah pada saat saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum daerah.
b. Terjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau konsumsi aset nonkas dalam kegiatan operasional pemerintah.
c. Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa terjadi pada saat penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset bersangkutan/berlalunya waktu.
Dokumen dan bukti yang digunakan sebagai dasar jurnal transaksi beban dan belanja, yaitu:
1. SP2D LS.
2. Laporan SPJ.
3. Bukti memorial.
Contoh pada saat terjadinya transaksi gaji pegawai yang dibuktikan dengan dokumen SP2D LS Gaji dan Tunjangan yang dikeluarkan oleh Bendahara Umum Daerah (SKPKD) maka dilakukanlah jurnal beban dan jurnal belanja.
Komentar
Posting Komentar